Walau lutut kanannya tersayat aspal jalan raya di depan Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Jeje (23) tetaplah tersenyum sembari menenteng helm sepedanya.
Sembari mengeringkan luka, mahasiswa Kampus YAI di Salemba, Jakarta Pusat, ini menceritakan mengenai luka di lututnya.
”Jatuh diserempet metromini,” katanya.
Sesudah bersihkan luka, Jeje mengayuh sepeda lagi.
Jatuh Bangun Bike Messenger |
Jeje, mahasiswa Jurusan System Info YAI, selekasnya bangun dihantam “musuh” paling sengitnya di jalan raya yakni angkutan umum seperti metromini. Tanggung jawab menyegerakannya bangun.
Di punggungnya yang ramping, ia menggendong paket oatmeal yang di ambil dari Pejaten Barat, Jakarta Selatan. Oatmeal itu akan diantar ke Kelapa Gading, Jakarta Utara.
”Harus saya yakinkan dua jam hingga tempat maksud pengantaran supaya kwalitas oatmeal tetaplah tak beralih,” tutur Jeje di satu diantara markas Westbike Messenger Service (WMS), Pasar Santa, Jakarta Selatan. WMS adalah pengantaran paket cepat memakai sepeda type fixie (fixed-gear bicycle) punya beberapa kurirnya.
Sesudah mengantarkan beberapa paket dengan sepedanya, Jeje melepas capek sembari bercengkerama dengan belasan beberapa rekannya yang miliki hoby dan “kegilaan” yang sama berkaitan sepeda.
”Sambil kuliah serta dapat suka bersepeda, saya berpenghasilan sekitaran Rp 3 juta tiap-tiap bln.,” tutur Jeje.
Sama dengan Jeje, Reza Adhiatma juga pilih jadi kurir yang memercayakan sepeda fixie. Bekerja dengan memakai sepeda, bikin ia dilihat unik oleh beberapa rekannya.
“Ada yang katakan, jasanya lain dengan yang lain. Ada juga yang kaget, nyatanya cepat juga ya sampainya,” kata Reza.
Didirikan Oktober 2013, WMS saat ini mempunyai 16 kurir yang berumur sekitaran 20 th.. Semuanya yang ikut serta dalam usaha ini keduanya sama menyukai kesibukan bersepeda, tidak kecuali sang pendirinya. Dari sekedar hanya hoby, usaha unik pada akhirnya terwujud.
Hendi Rachmat (38), Founder serta Chief Operating Officer WMS, menerangkan, inspirasi membangun WMS memanglah bermula dari hoby serta kecintaannya pada sepeda.
Sesudah sepeda fixie booming dengan gegap gempita serta surut demikian cepatnya (2010-2012), Hendi memikirkan bagaimana menjaga kecintaannya pada sepeda ini. Walau tak akan booming, kecintaannya pada sepeda fixie tak surut. Seperti cinta mati.
Memperoleh ide dari kota-kota besar, seperti New York, San Francisco, serta California, Hendi cobalah lakukan suatu hal berkaitan sepeda, sekalian menjawab permasalahan macet Jakarta.
Terpikir olehnya untuk meniti usaha kurir dengan sepeda. Hendi, yg tidak merampungkan kuliah Pengetahuan Politik di Kampus Nasional, mengawalinya dengan bikin survey tingkah laku konsumen serta penjual barang dengan cara daring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar