Ontel pernah ditinggalkan pernah dicela juga dikucilkan oleh orang-orang pada th. perubahan terlebih pada tahun-19-20 kebelakang. Ada sepeda motor bikin ontel jadi wacan terbelakang. Walau sebenarnya sebelumnya ada motor Pit yaitu awal berawalnya.
Saat ini sepeda ontel ada kembali untuk menyelamatkan keadaan global warming. Sepinya sosialisasi lantaran terbentuk manusia ogo juga jadi argumen kuat hilangnya peradaban ngontel. Sekrang ada kembali dengan style yang sama namun karisma yang menyala.
Cerita Menarik Sepeda Onthel |
Begini Histori Onthel
Sepeda pertama kalinya di buat di negara Prancis pada 1791. Pada th. 1817 Baron Von Drais de Sauerbrun bikin sepeda kayu tanpa ada pedal yang pertama. Sepeda ini dimaksud Hobby Horse (sepeda kuda-kudaan). Serta pada 1839 sepeda menggunakan pedal pertama kalinya dipakai, tetapi memiliki bentuk juga begitu lucu, lantaran roda depan besar sesaat roda belakang kecil. Hingga langkah menggunakannya juga diperlukan ketrampilan akrobatik.
Sepeda masuk Indonesia baru dimuka era ke-20 atau sekitaran th. 1910. Saat itu sepeda yang digunakan beberapa kolonial itu dibawa dari negara aslinya. Baru kemudian sepeda mulai digunakan beberapa bangsawan, beberapa misionaris serta saudagar kaya. Fiets, demikian beberapa kolonial ini menyebutkan (menamakan) sepeda. Tetapi, lantaran lidah Jawa tidak fasih, orang lalu menyebutkan dengan “pit”. Sesaat onthel ditujukan mengayuh, jadi sepeda onthel ini artinya sepeda yang di kayuh.
Sepeda Onthel atau dikenal juga sebagai sebutan sepeda unta, sepeda kebo, atau pit pancal yaitu sepeda standard dengan ban ukuran 28 inchi yang umum dipakai oleh orang-orang perkotaan hingga th. 1970-an. Beragam jenis merk sepeda onthel dari beragam negara mengedar di pasar Indonesia. Pada segmen premium ada umpamanya merk Fongers, Gazelle serta Sunbeam. Lalu pada segmen dibawahnya di isi oleh sebagian merk populer diantaranya seperti Simplex, Burgers, Raleigh, Humber, Rudge, Batavus, Phillips serta NSU.
Lalu pada th. 1970-an kehadiran sepeda onthel mulai digeser oleh sepeda jengki yang memiliki ukuran lebih kompak baik dari ukuran tinggi ataupun panjangnya serta tak dibedakan desainnya untuk ingindara pria atau wanita. Saat itu sepeda jengki yang cukup popular yaitu merk Phoenix dari China. Setelah itu, Sepeda jengki pada th. 1980-an juga mulai tergeser oleh sepeda MTB hingga saat ini.
Sepeda Onthel lalu pada th. 1970-an dengan cara perlahan-lahan semakin banyak dipakai oleh orang-orang pedesaan di banding diperkotaan. Tetapi selanjutnya lantaran umur serta kelangkaan, sepeda onthel sudah beralih jadi barang antik serta unik. Awalilah kondisi berbalik, sepeda onthel yang dulunya terbuang, saat ini pada th. 2000-an malah diburu kembali oleh semuanya kelompok dari mulai pelajar, mahasiswa hingga petinggi. Orang Jawa menyampaikan berikut “wolak-waliking zaman”.
Keranjingan orang-orang pada sepeda onthel yaitu pas berbarengan dengan mengembangnya ancaman global warming. Mungkin saja saat, BBM makin mahal serta polusi hawa makin tak teratasi, komune sepeda onthel bakal jadi satu diantara garda paling depan untuk mensosialisasikan kembali utamanya naik sepeda. Selamat nikmati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar